Membangun Rt/Rw Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau Blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari Rt/Rw Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 Jam sehari selama sebulan dengan biaya yang murah. Hal ini karena semua biaya pembangunan infrastruktur , operasional dan biaya langganan akan di bangun bersama.
Konsep Rt/Rw Net sebenarnya sama dengan konsep Warnet . Pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa Bandwidht dari penyedia internet/ISP (Internet Service Provider), seperti Telkom, Indosat, atau Indonet, lalu di jual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet.
Berikut perangkat yang di perlukan untuk membangun Rt/Rw Net
1. Access Point
Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
2. Antena ( Omni atau sectoral )
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meskipun ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.
Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.
3. Box Access Point
Untuk melindungi access point anda dari hujan, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini harus diletakkan persis di bawah antena.
4. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumper diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.
5. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.
6. Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.
7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.
8. Tower
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.
Instalasi Jaringan Rt Rw Net
Pembangunan Rt/Rw Net di mulai dengan mencari ISP terdekat, dan contoh yang akan di ambil adalah sambungan ISP dengan Menggunakan teknologi WLAN, karena sampai saat ini WLAN merupakan solusi yang paling memungkinkan.
1. Memasang WLAN
Untuk mempersiapakna site survey atau melihat medan pemasangan WLAN, kita butuh perangkat-perangkat seperti :
Pembangunan Rt/Rw Net di mulai dengan mencari ISP terdekat, dan contoh yang akan di ambil adalah sambungan ISP dengan Menggunakan teknologi WLAN, karena sampai saat ini WLAN merupakan solusi yang paling memungkinkan.
1. Memasang WLAN
Untuk mempersiapakna site survey atau melihat medan pemasangan WLAN, kita butuh perangkat-perangkat seperti :
- Binokular (kekeran) atau teleskop untuk melihat dalam
jarak jauh.
- GPS untuk mengetahui koordinat dan ketinggian, di
sertai fungsi kompas
- Inklinometer untuk mengetahui tinggi pohon atau gedung.
Setelah mempersiapkan semua perangkat untuk survey, kita lakukan langkah survey sebagai berikut :
- Pada gedung yang akan kita pakai, naik ke tempat yang paling tinggi, lalu lihat ke arah gedung ISP yang akan kita sambung internetnya.
- Nyalakan GPS dan tunggu sampaui tersambung ke satelit, untuk kemudian di beri mark pada posisi penempatan antena nantinya.
- Catat ketinggian dari pembacaan GPS.
- Pergilah ke gedung ISP, juga naik ke temoat yang paling tinggi untuk melihat gedung kita.
- Jika tidak terlihat gunakan kaca atau lampu untuk petunjuknya. Persyaratan perangkat WLAN adalah saling terlihat atau di sebut Line Of Sight (LOS).
- Mark GPS, sekaligus kita bisa langsung mengetahui jarak udara gedung kita ke ISP. Jarak di awah 10 km, jika lebih, kita harus menggunakan perangkat yang berbeda, bukan standar 802.11b yang murah.
- Jika ada halangan di tengah-tengah, kita harus ke tempat dimana ada halangan tersebut, misalnya gedung atau pohon, dan menghitung tingginya dengan menggunakan inklometer. Proses tracking ini membutuhkan kesabaran, kerana memang tidak mudah, apalagi di medan yang banyak gedung atau pohon tingginya.
- Setalah semua di catat kita bisa menghitung Fresnel Zone yang akhirnya menghasilkan keputusan tentang tingginya tower yang harus di buat.
- Langkah terakhir dari site survey adalah memastikan
letak tower dan ketinggian yang harus di buat, serta arah dari
antena ke-2 sisi. Jika ketinggiannya hanya beberapa meter, kita bisa
menggunakan pipa ledeng biasa, yang di pasang kawat sling agar
antena tidak bergerak dan menyebabkan gangguan. Kita baru
harus membuat tower jika ketinggiannya sudah lebih dari
8 M. Ketinggian ini sangat penting, supaya tidak ada objek
dalam daerah Frensel Zone-Nya, karena kalau ada halangan di
daerah tersebut maka pada cuaca cerah misalnya, sambungan akan bagus
sementara jika hujan sering terjadi Request Time Out atau delay yang
besar. Oleh karena antena ini di letakan di ketinggian yang lumayan,
maka kita harus memastikan membuat grounding yang baik, jika
tidak akan bermasalah, turutama di tempat yang banyak terjadi petir.
Perangkat WLAN yang di pilih biasanya ada dua jenis, yang hanya
merupakan perangkat WLAN, atau ada dua yang di sertai fungsi
router NAT (Network Address Translition). Kedua jenis ini tergantung
dari harga dan merknya, tetapi semua harus di setiing melalui web
browser. rangkaian pemasangan perangkat WLAN terdiri dari
access pointyang di dalam kotaknya ada konektor ke tengah DC
melalui adaptor, konektor RJ-45 untuk di sambung ke switch atau
perangkat lain, dan konektor antena yang di sebut
MMCX-konektor microminiature yang akan di sambung ke kabel pigtail,
yang menghubungkan konektor MMCX yang ada di PCMCIA card dengan
konektor N-Male (atau N-Famale). Konektor N inilah yang akan
di sambung ke kabel coaxial menuju antena tower, kabel coaxial
ini harus menggunakan jenis yang terbaik untk frekuensi 2,4 GH,
kabel coaxial ini terdiri dari banyak jenis, biasanya dalam
ukuran yang berbeda, untuk pemakaian yang juga berbeda. Ukuran kabel
ini ada hubunganya dengan Loss, redaman atau kehilangan daya
yang akan terjadi dari radio ke antena, makanya untuk jarak
antena yang tinggi, kita harus menggunakan kabel coxial diameter
besar agar redamannya rendah. Setiap panjang kabel 100 feet
(sekitar 30 meter) pada kabel RG-8, maka akan kehilangan daya
sebesar 10 d, sementara PCMCIA kita hanya menghasilkan sekitar 13 dB
daya.
Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan gangguan cuaca yang akan menganggu frekuansi 2,4 MHz menjadi lemah yang harusnya mendapatkan sinyal 80-95%.
mendiagnosis permaslahan yang terjadi pada jaringan berbasi luas atau wireless di lakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangakat hadware/ software yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. mendiagnosis kerusakan dapat di lakukan secara hadware maupun software dengan indikasi-indikasi yang di amati.Untuk medapatkan jaringan yang berbasis luas/ wireless yang baik dan bekerja secara normal harus di lakukan perawatan secra berkala, perawatan ini di lakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data.
Salam sukses dari deky.net